Karena sampai detik ini belum ada rapat besar merpati kolong seluruh
indonesia maka aturan ini bisa di pakai sementara untuk semua penggemar
merpati kolong seluruh indonesia, Silahkan di simak.
A. Ukuran Lapangan Perlombaan Merpati Kolong
1. Ukuran Perlombaan
- Ukuran Lapangan / Lapang / Lapak Kalangan ( Kolongan ) Berbentuk Bujur Sangkar dengan ukurang Sebagai Berikut :
Lebar = 9M,
Tinggi Tiang = 9M.
- Ukuran Patek 80cm X 80cm Tinggi 80cm dimana jarak Antara Patek 60cm. (Kolong Bebas di tiadakan)
- Posisi Patek di tengah agak kebelakang dimana jarak tiang patek dengan garis antara dua tiang belakang adalah 2,5M
- Ukuran Daerah Joki adalah 4M X 2M, Atau masing masing joki memiliki daerah seluas 2M X 2M.
- Geber/ Bendera atas berwarna merah dan Putih masing masing berselang seling dengan lebar 25Cm dengan ujung berbentuk agak bulat.
- Tiang Kalangan berwarna berwarna Merah dan Putih masing masing berselang seling jarak 1M.
- Geber / bendera pada tiang kalangan berwarna merah setinggi tiang gawang dengan jarak 50Cm dengan Tulisan " Persatuan Merpati Tinggi Indonesia "
2. Jarak Penerbangan
Jarak Ideal Penerbangan adalah antara 1Km Sampai dengan 2Km.
B.Tata Tertib Peserta Perlombaan Merpati Kolong
1. Peserta Perlombaan datang ke lapangan / lapak kolongan dimana lomba
di adakan sekurang-kurangnya 15 menit sebelum acara perlombaan di mulai.
2. Peserta perlombaan mendaftarkan burungnya kepada Panitia Lomba dengan mencantumkan identitas lengkap seperti :
- Nama Burung
- Warna bulu
- Ciri – Ciri Burung
- Nama Joki
- Nama Pemilik & Nama Team
- Asal Kota, Sesuai dengan tempat kedudukan pemilik.
( Ketentuan kepemilikan burung pada saat mengikuti lomba Nasional:
Setiap burung dapat melaporkan kepemilikanya dengan malaporkan perubahan
kepemilikan tersebut kepada Panitia Perlombaan Sebelum dilakukan
pengundian pada babak berikutnya, apabila ada perubahan kepemilikn ini
terjadi setelah pengundian maka burung yang telahberpindah kepemilikan
tersebut tetap di adu atau diterbangkan dengn burung milik pemilik yang
baru bila bertemu satu pernerbang)
3. Peserta perlombaan mendaftarkan burungnya dalam keadan sehat, serta
menempatkan dan menjaga keselamatan pada tempat yang telah di sediakan.
4. Peserta perlombaan bersikap Tertib dan Sopan, serta sanggup mematuhi
tata tertib dan peraturan perlombaan untuk mendukung kelancaran
pelaksanan perlombaan.
5. Bagi peserta perlombaan yang terlambat datang, hanya dapat
mendaftarkan burung merpatinya selama proses pengundian babak pertama
masih berlangsung dan memiliki pasangan terbang ( tidak ganjil ), Burung
yang berhak mengikuti babak daftar ulang adalah burung yang kalah pada
babak pertama.
C. Tata Tertib Joki Merpati Kolong
1. Joki yang mengikuti perlombaan harus dalam keadan sehat, tidak mabuk dan bersikap sopan selama perlombaan berlangsung.
2. Joki Wajib Mengetahui nomor urut penerbangan burungnya, joki yang
telah di panggil burungnya, masuk ke arena pengipasan / penggeberan /
pengelepekan dengan menempati patek sesuai undianya.
3. Joki dalam satu dan dua urutan penerbangan berikutnya wajib
menempati kursi ( Kursi Panas ) yang telah di sediakan Panitia
perlombaan, Sesuai urutan pemanggilan penerbangan.
4. Apabila Joki terlambat menempati patek dan burung terlebih dahulu
datang pulang makan penerbangan tersebut tetap berjalan seperti bisa dan
pemenangnya tetap dinyatakan sesuai aturan perlombaan.
5. Apabila terjadi penyerobotan dalam urutan joki, maka penerbangan
tersebut tetap berjalan seperti bisa dan pemenangnya tetap dianyatakan
sesuai aturan perlombaan.
6. Joki sanggup mematuhi tata tertib serta peraturan perlombaan dan
jika melanggar maka joki yang bersangkutan dinyatakan gugur dan tidak
boleh mengikuti perlombaan.
D. Peraturan Perlombaan Merpati Kolong
1. Sistem Perlombaan
Perlombaan menggunakan system Gugur dengan toleransi bisa daftar ulang satu kali pada putaran penerbangan pertama.
2. Peserta Perlombaan
- Penerbangan Burung dilakukan berdasarkan hasil pengundian.
- Penerbangan Burung memprioritaskan burung Tamu berpasangan dengan burung Tuan Rumah, Jika jumlahnya tidak berimbang sisanya dilombakan dalam pasangan yang ada dan di kelompokan berdasarkan kedekatan daerah.
- Pasangan penerbangan burung tidak dalam pemilik yang sama.
- Burung yang tidak mendapatkan pasangan penerbangan dinyataka bye ( Ketentuan Bye, Burung yang sama bisa mendapatkan bye lebih dari satu kali tetapi tidak boleh secara berurutan).
- Burung yang mendapatkan Bye tidak di terbangakan dan langsung masuk ke babak berikutnya.
- Setiap penerbangan burung berdasarkan hasil pengawasan dan pertimbangan Juri start serta menggunakan interval waktu 3 menit sejak burung terpantau oleh wasit.
- Burung yang telah habis interval waktunya segera di gantikan oleh penerbangan burung berikutnya.
- Pasangan burung hasil pengundian ternyata pasanganya tidak dapat terbang maka burung tersebut di nyatakan menang WO dan tetap harus masuk Kolong sesuai aturan yang berlaku.
- Pasangan burung yang sudah diterbangkan dari penerbangan tidak mengenal hambatan alam seperti angin, hujan dan alap2 dan factor yang tidak di sengaja seperti burung datanng bertiga atau lebih burung yang sudah di terbangkan tetap mengikuti perlombaan seperti bisa.
- Pasangan burung yang tidak diketahui ( tidak terpantau oleh panitia / Wasit ) datangnya maka berhak masuk pada babak berikutnya.
3. Pengipasan / Penggeberan / Geber / Penglepekan
- Joki menempati tempat pengipasan ( nglepek ) berdasarkan hasil undian tempat, sebelum mengipas (nglepek) joki harus berdiri / berada di tempat yang sah yang di tetapkan panitia yaitu pada daerah pateknya.
- Waktu mengipas ( nglepek ) Joki Boleh berpindah tempat di daerah pateknya dan tidak boleh keluar dari daerah yang telah di tetapkan.
- Joki di perkenankan mengipas ( nglepek ) burungnya dan atau berteriak memanggil setelah ada bunyi peluit dari juri.
- Joki dilarang mengipas ( nglepek ) burung, jika burung itu jelas bukan burung miliknya.
- Jika burung datang hanya satu dan tidak bisa diterka burung milik siapa karena warna burung sma atau hamper sama maka kedua joki boleh mengipas ( nglepek ) bersamaan, Akan tetapi apabila salah satu joki mengakui bahwa burung tersebut adalah miliknya maka joki tersebut harus member tahu wasit bahwa burung tersebut adalah miliknya dan joki sebelahnya tidak boleh ikut mengipas ( menglepek ) dan apabila ternyata burung terssebut bukan miliknya maka burung tersebut di nyatakan menang dn masuk babak berikutnya.
- Pada saat burung akan mendarat pada patek ( matras ), joki harus melepas burung betinanya diatas patek ( matras ) dan boleh mengambilnya lagi jika burung yang di kipasnya ( diklepek ) blm mendarat di patek ( matras ).
- Cara mengipas (nglepek), burung betina harus tepat diatas daerah pateknya ( tidak dibawah, di pinggir, atau di luar daerah pateknya.
4. Pemenang Perlombaan Merpati Kolong
- Pemenang perlombaan adalah burung yang terbang dari start sampai finish di patek dan memenuhi syarat yang telh di tetapkan.
- Pemenang perlombaan adalah burung yang masuk ring atas dan duluan mendarat dipatek ( matras ) dengan sempurna, artinya mendarat di patek ( matras ) dengan sempurna adalah burung yang berhenti diatas atau di samping patek ( matras ) dan tidak jatuh menyentuh tanah atau burung yang telah mendarat di patek terlebih dahulu kerena kerasnya burung tersebut mantul kembali keatas.
- Burung yang mendarat diatas patek ( matras ) dengan sempurna akan tetapi menyentuh anggota badan joki terlebih dahulu baik di sengaja atau tidak disengaja maka burung tersebut dinyatakan diskualifikasi sebagai pemenang.
- Burung boleh menyentuh anggota badan joki lawan asalkan tidak mendarat atu berhenti di anggota badan joki lawan.
- Burung yang masuk ring atas dan mendarat dengan sempurna pada patek ( Matras ) tetapi secara bersamaan maka burung tersebut dinyatakan Draw dan keduanya berhak masuk pada putaran penerbangan berikutnya.
- Burung dinyatakan Draw pada babak semifinal dan final harus di terbangkan ulang sebanyak 2X, jika setelah terbang 2X masih draw juga mk akan di lakukan Tos untuk menentukan pemenangnya.
- Pada babak Final salah satu burung tidak datang, maka burung yang datang dinyatakan sebagai pemenangnya tanpa dilihat masuk ring atas dan mendarat di patek dengan sempurna, setelah melewati toleransi waktu tunggu 5 menit terhitung sejak burung pertama mendarat di patek ( matras ).
- Pada babak 4 besar, 3 burung diantaranya merupakan satu pemilik maka dari satu dari tiga burung satu pemilik tersebut menjadi juara 4.
- Burung sisa 6, ke enam burung diterbangkan, burung yang kalah tetapi masuk ring atas dan mendaratdi patek ( matras ) dengan sempurna dapat langsung menjadi juara 4 apabila ada dua burung yang kalah tidak masuk ring atas atau tidak mendarat dengan sempurna ( tidak distek ).
- Burung sisa 5, burung yang mendapat bye akan langsung menjadi juara 1 apabila keempat burung yang di terbangkan tidak ada yang masuk ring atas dan mendarat dengan sempurna di patek ( matras ).
STANDAR PERATURAN KOLONGAN
ATURAN PENGGEBER
- penggeber wajib memasuki lapangan setelah dipanggil, bila dipanggil 3x tidak datang , maka dinyatakan disqualifikasi.
- sebelum wasit membunyikan peluit,penggeber sudah ada di posisi masing2 , dan tidak boleh melewati garis pembatas. burung betina geberan harus dibelakang badan.
- setelah peluit berbunyi, ketika pertama kali menggeber harus diangkat minimal setinggi bahu.
- betina geberan harus dipegang tangan , tidak boleh dilepas atau di lempar.
- betina geberan harus sesuai dengan yang didaftarkan.
- segala tindakan yang dapat merugikan lawan yang dilakukan dengan unsur kesengajaan, maka akan di disqualifikasi ( contoh : menjebloskan lawan dengan kecurangan, menghalangi pandangan lawan, atau sengaja menutupi lawan )
- wasit menunjuk pada burung yang dianggap menang , apabila sangsi , bisa dilakukan voting oleh 3 hakim garis, dan diambil suara terbanyak.
- peserta yang merasa keberatan dengan keputusan wasit , protes akan diterima ketika masih berada dalam kotak kolongan, selanjutnya akan dilakukan voting oleh hakim garis.
- apabila wasit menunjuk burung A sebagai pemenang , tetapi peserta protes, maka dilakukan voting, dan jika dalam voting tsb yang menang burung B , maka burung A dianggap lolos , dan burung B dianggap lolos juga.
- penggeber dilarang merokok sewaktu berada dalam arena. !!. penggeber pada waktu menggeber kakinya keluar dari garis kalangan akan di anggap disqualifikasi.
ATURAN PELEPASAN
- burung dilepas oleh joki yang ditunjuk, diberangkatkan dengan dongdang, dan masing2 burung harus menempati nomer dongdang yang benar.
- saksi pelepasan boleh untuk mendampingi, tetapi burung hanya boleh dilepas oleh joki yang ditunjuk panitia.
- burung dilepas sesuai tempat yang telah disepakati.
- apabila terjadi burung menclok salah satu,dan yang satu lagi terbang, maka dianggap sah. dan burung yang menclok tsb diberi waktu 3 menit . apabila tidak terbang dinyatakan dis.
- burung menclok keduanya , maka akan diberi waktu 3 menit .
- burung yang mendapatkan by boleh digandeng dengan burung lain.
- apabila lawan mengundurkan diri , maka dianggap by, dan boleh gandeng dengan burung lain.
- burung yg di panggil 3x pada waktu pemberangkatan tidak datang maka di anggap mengundurkan diri.
ATURAN BURUNG DATANG
- burung datang gandeng atau tidak gandeng dianggap sah.
- apabila burung tidak terpantau kedua nya , dan tiba2 sudah sampai, maka dianggap masuk / lolos kedua nya, kebabak berikutnya. tetapi dipertemukan kembali dengan lawan yang sama.
- apabila burung yang terpantau hanya satu , yang terpantau jika tidak masuk kolong dianggap gugur, dan yang tidak terpantau dianggap lolos ke babak selanjutnya.
- jika burung datang , lalu ada gangguan alam , seperti ada alap alap, atau ada burung lain yang terbang, tetap dianggap sah.
- jika burung datang dan dari jauh terpantau ada burung lain , jadi ada burung lebih dari 2, maka peserta berhak meminta terbang ulang, ataupun disahkan, tetap menjalani lomba sebagaimana mestinya. ATURAN
BURUNG TURUN
- burung harus masuk kolong.
- burung dikatakan menang apabila lebih dulu sampai ditanah.
- burung turun harus dalam kotak / garis pembatas (apa bila kaki diatas garis pembatas masih masuk )
- penonton tidak di perkenankan mengusir burung yg mau menclok atau terbang ke pedok selama msh dlm perlombaan.
ATURAN TEAM
- burung satu team tidak dapat bertemu selama masih ada musuh atau lawan.
- 1 team maximal 20 burung (kecuali 1 pemilik bisa lebih dr 20), apabila lebih bisa masuk team B.
- team A dan team B tidak bisa ketemu sebelum 20 besar.
- satu team boleh beberapa nama pemilik, dan satu pemilik boleh beberapa penggeber.
ATURAN BYE1
- burung hanya berhak mendapat bye 1 kali
- burung hanya bisa mendapat bye lebih dari 1 kali bila semua lawannya sudah mendapat bye semua.
- apabila burung tinggal 3 dan yg 2 ternyata 1 team maka biarpun sudah pernah mendapat bye, burung yg 1 tim bisa mendapat bye lg (menilik aturan team no 1) biarpun musuhnya blm pernah mendapat bye.
HADIAH
- hadiah disepakati oleh panitia.
- jika terjadi hujan , tetapi setelah babak pendaftaran usai, maka yang dibagikan adalah total hadiah . tetapi jika babak pendaftaran belum usai , maka yang dibagikan adalah total uang pendaftaran setelah dikurangi biaya operasional ( seperti jagungan / perang bintang )
Karena sampai detik ini belum ada rapat besar merpati kolong seluruh
indonesia maka aturan ini bisa di pakai sementara untuk semua penggemar
merpati kolong seluruh indonesia, Silahkan di simak.
A. Ukuran Lapangan Perlombaan Merpati Kolong
1. Ukuran Perlombaan
- Ukuran Lapangan / Lapang / Lapak Kalangan ( Kolongan ) Berbentuk Bujur Sangkar dengan ukurang Sebagai Berikut :
Lebar = 9M,
Tinggi Tiang = 9M.
- Ukuran Patek 80cm X 80cm Tinggi 80cm dimana jarak Antara Patek 60cm. (Kolong Bebas di tiadakan)
- Posisi Patek di tengah agak kebelakang dimana jarak tiang patek dengan garis antara dua tiang belakang adalah 2,5M
- Ukuran Daerah Joki adalah 4M X 2M, Atau masing masing joki memiliki daerah seluas 2M X 2M.
- Geber/ Bendera atas berwarna merah dan Putih masing masing berselang seling dengan lebar 25Cm dengan ujung berbentuk agak bulat.
- Tiang Kalangan berwarna berwarna Merah dan Putih masing masing berselang seling jarak 1M.
- Geber / bendera pada tiang kalangan berwarna merah setinggi tiang gawang dengan jarak 50Cm dengan Tulisan " Persatuan Merpati Tinggi Indonesia "
2. Jarak Penerbangan
Jarak Ideal Penerbangan adalah antara 1Km Sampai dengan 2Km.
B.Tata Tertib Peserta Perlombaan Merpati Kolong
1. Peserta Perlombaan datang ke lapangan / lapak kolongan dimana lomba
di adakan sekurang-kurangnya 15 menit sebelum acara perlombaan di mulai.
2. Peserta perlombaan mendaftarkan burungnya kepada Panitia Lomba dengan mencantumkan identitas lengkap seperti :
- Nama Burung
- Warna bulu
- Ciri – Ciri Burung
- Nama Joki
- Nama Pemilik & Nama Team
- Asal Kota, Sesuai dengan tempat kedudukan pemilik.
( Ketentuan kepemilikan burung pada saat mengikuti lomba Nasional:
Setiap burung dapat melaporkan kepemilikanya dengan malaporkan perubahan
kepemilikan tersebut kepada Panitia Perlombaan Sebelum dilakukan
pengundian pada babak berikutnya, apabila ada perubahan kepemilikn ini
terjadi setelah pengundian maka burung yang telahberpindah kepemilikan
tersebut tetap di adu atau diterbangkan dengn burung milik pemilik yang
baru bila bertemu satu pernerbang)
3. Peserta perlombaan mendaftarkan burungnya dalam keadan sehat, serta
menempatkan dan menjaga keselamatan pada tempat yang telah di sediakan.
4. Peserta perlombaan bersikap Tertib dan Sopan, serta sanggup mematuhi
tata tertib dan peraturan perlombaan untuk mendukung kelancaran
pelaksanan perlombaan.
5. Bagi peserta perlombaan yang terlambat datang, hanya dapat
mendaftarkan burung merpatinya selama proses pengundian babak pertama
masih berlangsung dan memiliki pasangan terbang ( tidak ganjil ), Burung
yang berhak mengikuti babak daftar ulang adalah burung yang kalah pada
babak pertama.
C. Tata Tertib Joki Merpati Kolong
1. Joki yang mengikuti perlombaan harus dalam keadan sehat, tidak mabuk dan bersikap sopan selama perlombaan berlangsung.
2. Joki Wajib Mengetahui nomor urut penerbangan burungnya, joki yang
telah di panggil burungnya, masuk ke arena pengipasan / penggeberan /
pengelepekan dengan menempati patek sesuai undianya.
3. Joki dalam satu dan dua urutan penerbangan berikutnya wajib
menempati kursi ( Kursi Panas ) yang telah di sediakan Panitia
perlombaan, Sesuai urutan pemanggilan penerbangan.
4. Apabila Joki terlambat menempati patek dan burung terlebih dahulu
datang pulang makan penerbangan tersebut tetap berjalan seperti bisa dan
pemenangnya tetap dinyatakan sesuai aturan perlombaan.
5. Apabila terjadi penyerobotan dalam urutan joki, maka penerbangan
tersebut tetap berjalan seperti bisa dan pemenangnya tetap dianyatakan
sesuai aturan perlombaan.
6. Joki sanggup mematuhi tata tertib serta peraturan perlombaan dan
jika melanggar maka joki yang bersangkutan dinyatakan gugur dan tidak
boleh mengikuti perlombaan.
D. Peraturan Perlombaan Merpati Kolong
1. Sistem Perlombaan
Perlombaan menggunakan system Gugur dengan toleransi bisa daftar ulang satu kali pada putaran penerbangan pertama.
2. Peserta Perlombaan
- Penerbangan Burung dilakukan berdasarkan hasil pengundian.
- Penerbangan Burung memprioritaskan burung Tamu berpasangan dengan burung Tuan Rumah, Jika jumlahnya tidak berimbang sisanya dilombakan dalam pasangan yang ada dan di kelompokan berdasarkan kedekatan daerah.
- Pasangan penerbangan burung tidak dalam pemilik yang sama.
- Burung yang tidak mendapatkan pasangan penerbangan dinyataka bye ( Ketentuan Bye, Burung yang sama bisa mendapatkan bye lebih dari satu kali tetapi tidak boleh secara berurutan).
- Burung yang mendapatkan Bye tidak di terbangakan dan langsung masuk ke babak berikutnya.
- Setiap penerbangan burung berdasarkan hasil pengawasan dan pertimbangan Juri start serta menggunakan interval waktu 3 menit sejak burung terpantau oleh wasit.
- Burung yang telah habis interval waktunya segera di gantikan oleh penerbangan burung berikutnya.
- Pasangan burung hasil pengundian ternyata pasanganya tidak dapat terbang maka burung tersebut di nyatakan menang WO dan tetap harus masuk Kolong sesuai aturan yang berlaku.
- Pasangan burung yang sudah diterbangkan dari penerbangan tidak mengenal hambatan alam seperti angin, hujan dan alap2 dan factor yang tidak di sengaja seperti burung datanng bertiga atau lebih burung yang sudah di terbangkan tetap mengikuti perlombaan seperti bisa.
- Pasangan burung yang tidak diketahui ( tidak terpantau oleh panitia / Wasit ) datangnya maka berhak masuk pada babak berikutnya.
3. Pengipasan / Penggeberan / Geber / Penglepekan
- Joki menempati tempat pengipasan ( nglepek ) berdasarkan hasil undian tempat, sebelum mengipas (nglepek) joki harus berdiri / berada di tempat yang sah yang di tetapkan panitia yaitu pada daerah pateknya.
- Waktu mengipas ( nglepek ) Joki Boleh berpindah tempat di daerah pateknya dan tidak boleh keluar dari daerah yang telah di tetapkan.
- Joki di perkenankan mengipas ( nglepek ) burungnya dan atau berteriak memanggil setelah ada bunyi peluit dari juri.
- Joki dilarang mengipas ( nglepek ) burung, jika burung itu jelas bukan burung miliknya.
- Jika burung datang hanya satu dan tidak bisa diterka burung milik siapa karena warna burung sma atau hamper sama maka kedua joki boleh mengipas ( nglepek ) bersamaan, Akan tetapi apabila salah satu joki mengakui bahwa burung tersebut adalah miliknya maka joki tersebut harus member tahu wasit bahwa burung tersebut adalah miliknya dan joki sebelahnya tidak boleh ikut mengipas ( menglepek ) dan apabila ternyata burung terssebut bukan miliknya maka burung tersebut di nyatakan menang dn masuk babak berikutnya.
- Pada saat burung akan mendarat pada patek ( matras ), joki harus melepas burung betinanya diatas patek ( matras ) dan boleh mengambilnya lagi jika burung yang di kipasnya ( diklepek ) blm mendarat di patek ( matras ).
- Cara mengipas (nglepek), burung betina harus tepat diatas daerah pateknya ( tidak dibawah, di pinggir, atau di luar daerah pateknya.
4. Pemenang Perlombaan Merpati Kolong
- Pemenang perlombaan adalah burung yang terbang dari start sampai finish di patek dan memenuhi syarat yang telh di tetapkan.
- Pemenang perlombaan adalah burung yang masuk ring atas dan duluan mendarat dipatek ( matras ) dengan sempurna, artinya mendarat di patek ( matras ) dengan sempurna adalah burung yang berhenti diatas atau di samping patek ( matras ) dan tidak jatuh menyentuh tanah atau burung yang telah mendarat di patek terlebih dahulu kerena kerasnya burung tersebut mantul kembali keatas.
- Burung yang mendarat diatas patek ( matras ) dengan sempurna akan tetapi menyentuh anggota badan joki terlebih dahulu baik di sengaja atau tidak disengaja maka burung tersebut dinyatakan diskualifikasi sebagai pemenang.
- Burung boleh menyentuh anggota badan joki lawan asalkan tidak mendarat atu berhenti di anggota badan joki lawan.
- Burung yang masuk ring atas dan mendarat dengan sempurna pada patek ( Matras ) tetapi secara bersamaan maka burung tersebut dinyatakan Draw dan keduanya berhak masuk pada putaran penerbangan berikutnya.
- Burung dinyatakan Draw pada babak semifinal dan final harus di terbangkan ulang sebanyak 2X, jika setelah terbang 2X masih draw juga mk akan di lakukan Tos untuk menentukan pemenangnya.
- Pada babak Final salah satu burung tidak datang, maka burung yang datang dinyatakan sebagai pemenangnya tanpa dilihat masuk ring atas dan mendarat di patek dengan sempurna, setelah melewati toleransi waktu tunggu 5 menit terhitung sejak burung pertama mendarat di patek ( matras ).
- Pada babak 4 besar, 3 burung diantaranya merupakan satu pemilik maka dari satu dari tiga burung satu pemilik tersebut menjadi juara 4.
- Burung sisa 6, ke enam burung diterbangkan, burung yang kalah tetapi masuk ring atas dan mendaratdi patek ( matras ) dengan sempurna dapat langsung menjadi juara 4 apabila ada dua burung yang kalah tidak masuk ring atas atau tidak mendarat dengan sempurna ( tidak distek ).
- Burung sisa 5, burung yang mendapat bye akan langsung menjadi juara 1 apabila keempat burung yang di terbangkan tidak ada yang masuk ring atas dan mendarat dengan sempurna di patek ( matras ).
STANDAR PERATURAN KOLONGAN
ATURAN PENGGEBER
- penggeber wajib memasuki lapangan setelah dipanggil, bila dipanggil 3x tidak datang , maka dinyatakan disqualifikasi.
- sebelum wasit membunyikan peluit,penggeber sudah ada di posisi masing2 , dan tidak boleh melewati garis pembatas. burung betina geberan harus dibelakang badan.
- setelah peluit berbunyi, ketika pertama kali menggeber harus diangkat minimal setinggi bahu.
- betina geberan harus dipegang tangan , tidak boleh dilepas atau di lempar.
- betina geberan harus sesuai dengan yang didaftarkan.
- segala tindakan yang dapat merugikan lawan yang dilakukan dengan unsur kesengajaan, maka akan di disqualifikasi ( contoh : menjebloskan lawan dengan kecurangan, menghalangi pandangan lawan, atau sengaja menutupi lawan )
- wasit menunjuk pada burung yang dianggap menang , apabila sangsi , bisa dilakukan voting oleh 3 hakim garis, dan diambil suara terbanyak.
- peserta yang merasa keberatan dengan keputusan wasit , protes akan diterima ketika masih berada dalam kotak kolongan, selanjutnya akan dilakukan voting oleh hakim garis.
- apabila wasit menunjuk burung A sebagai pemenang , tetapi peserta protes, maka dilakukan voting, dan jika dalam voting tsb yang menang burung B , maka burung A dianggap lolos , dan burung B dianggap lolos juga.
- penggeber dilarang merokok sewaktu berada dalam arena. !!. penggeber pada waktu menggeber kakinya keluar dari garis kalangan akan di anggap disqualifikasi.
ATURAN PELEPASAN
- burung dilepas oleh joki yang ditunjuk, diberangkatkan dengan dongdang, dan masing2 burung harus menempati nomer dongdang yang benar.
- saksi pelepasan boleh untuk mendampingi, tetapi burung hanya boleh dilepas oleh joki yang ditunjuk panitia.
- burung dilepas sesuai tempat yang telah disepakati.
- apabila terjadi burung menclok salah satu,dan yang satu lagi terbang, maka dianggap sah. dan burung yang menclok tsb diberi waktu 3 menit . apabila tidak terbang dinyatakan dis.
- burung menclok keduanya , maka akan diberi waktu 3 menit .
- burung yang mendapatkan by boleh digandeng dengan burung lain.
- apabila lawan mengundurkan diri , maka dianggap by, dan boleh gandeng dengan burung lain.
- burung yg di panggil 3x pada waktu pemberangkatan tidak datang maka di anggap mengundurkan diri.
ATURAN BURUNG DATANG
- burung datang gandeng atau tidak gandeng dianggap sah.
- apabila burung tidak terpantau kedua nya , dan tiba2 sudah sampai, maka dianggap masuk / lolos kedua nya, kebabak berikutnya. tetapi dipertemukan kembali dengan lawan yang sama.
- apabila burung yang terpantau hanya satu , yang terpantau jika tidak masuk kolong dianggap gugur, dan yang tidak terpantau dianggap lolos ke babak selanjutnya.
- jika burung datang , lalu ada gangguan alam , seperti ada alap alap, atau ada burung lain yang terbang, tetap dianggap sah.
- jika burung datang dan dari jauh terpantau ada burung lain , jadi ada burung lebih dari 2, maka peserta berhak meminta terbang ulang, ataupun disahkan, tetap menjalani lomba sebagaimana mestinya. ATURAN
BURUNG TURUN
- burung harus masuk kolong.
- burung dikatakan menang apabila lebih dulu sampai ditanah.
- burung turun harus dalam kotak / garis pembatas (apa bila kaki diatas garis pembatas masih masuk )
- penonton tidak di perkenankan mengusir burung yg mau menclok atau terbang ke pedok selama msh dlm perlombaan.
ATURAN TEAM
- burung satu team tidak dapat bertemu selama masih ada musuh atau lawan.
- 1 team maximal 20 burung (kecuali 1 pemilik bisa lebih dr 20), apabila lebih bisa masuk team B.
- team A dan team B tidak bisa ketemu sebelum 20 besar.
- satu team boleh beberapa nama pemilik, dan satu pemilik boleh beberapa penggeber.
ATURAN BYE1
- burung hanya berhak mendapat bye 1 kali
- burung hanya bisa mendapat bye lebih dari 1 kali bila semua lawannya sudah mendapat bye semua.
- apabila burung tinggal 3 dan yg 2 ternyata 1 team maka biarpun sudah pernah mendapat bye, burung yg 1 tim bisa mendapat bye lg (menilik aturan team no 1) biarpun musuhnya blm pernah mendapat bye.
HADIAH
- hadiah disepakati oleh panitia.
- jika terjadi hujan , tetapi setelah babak pendaftaran usai, maka yang dibagikan adalah total hadiah . tetapi jika babak pendaftaran belum usai , maka yang dibagikan adalah total uang pendaftaran setelah dikurangi biaya operasional ( seperti jagungan / perang bintang )
Karena sampai detik ini belum ada rapat besar merpati kolong seluruh
indonesia maka aturan ini bisa di pakai sementara untuk semua penggemar
merpati kolong seluruh indonesia, Silahkan di simak.
A. Ukuran Lapangan Perlombaan Merpati Kolong
1. Ukuran Perlombaan
- Ukuran Lapangan / Lapang / Lapak Kalangan ( Kolongan ) Berbentuk Bujur Sangkar dengan ukurang Sebagai Berikut :
Lebar = 9M,
Tinggi Tiang = 9M.
- Ukuran Patek 80cm X 80cm Tinggi 80cm dimana jarak Antara Patek 60cm. (Kolong Bebas di tiadakan)
- Posisi Patek di tengah agak kebelakang dimana jarak tiang patek dengan garis antara dua tiang belakang adalah 2,5M
- Ukuran Daerah Joki adalah 4M X 2M, Atau masing masing joki memiliki daerah seluas 2M X 2M.
- Geber/ Bendera atas berwarna merah dan Putih masing masing berselang seling dengan lebar 25Cm dengan ujung berbentuk agak bulat.
- Tiang Kalangan berwarna berwarna Merah dan Putih masing masing berselang seling jarak 1M.
- Geber / bendera pada tiang kalangan berwarna merah setinggi tiang gawang dengan jarak 50Cm dengan Tulisan " Persatuan Merpati Tinggi Indonesia "
2. Jarak Penerbangan
Jarak Ideal Penerbangan adalah antara 1Km Sampai dengan 2Km.
B.Tata Tertib Peserta Perlombaan Merpati Kolong
1. Peserta Perlombaan datang ke lapangan / lapak kolongan dimana lomba
di adakan sekurang-kurangnya 15 menit sebelum acara perlombaan di mulai.
2. Peserta perlombaan mendaftarkan burungnya kepada Panitia Lomba dengan mencantumkan identitas lengkap seperti :
- Nama Burung
- Warna bulu
- Ciri – Ciri Burung
- Nama Joki
- Nama Pemilik & Nama Team
- Asal Kota, Sesuai dengan tempat kedudukan pemilik.
( Ketentuan kepemilikan burung pada saat mengikuti lomba Nasional:
Setiap burung dapat melaporkan kepemilikanya dengan malaporkan perubahan
kepemilikan tersebut kepada Panitia Perlombaan Sebelum dilakukan
pengundian pada babak berikutnya, apabila ada perubahan kepemilikn ini
terjadi setelah pengundian maka burung yang telahberpindah kepemilikan
tersebut tetap di adu atau diterbangkan dengn burung milik pemilik yang
baru bila bertemu satu pernerbang)
3. Peserta perlombaan mendaftarkan burungnya dalam keadan sehat, serta
menempatkan dan menjaga keselamatan pada tempat yang telah di sediakan.
4. Peserta perlombaan bersikap Tertib dan Sopan, serta sanggup mematuhi
tata tertib dan peraturan perlombaan untuk mendukung kelancaran
pelaksanan perlombaan.
5. Bagi peserta perlombaan yang terlambat datang, hanya dapat
mendaftarkan burung merpatinya selama proses pengundian babak pertama
masih berlangsung dan memiliki pasangan terbang ( tidak ganjil ), Burung
yang berhak mengikuti babak daftar ulang adalah burung yang kalah pada
babak pertama.
C. Tata Tertib Joki Merpati Kolong
1. Joki yang mengikuti perlombaan harus dalam keadan sehat, tidak mabuk dan bersikap sopan selama perlombaan berlangsung.
2. Joki Wajib Mengetahui nomor urut penerbangan burungnya, joki yang
telah di panggil burungnya, masuk ke arena pengipasan / penggeberan /
pengelepekan dengan menempati patek sesuai undianya.
3. Joki dalam satu dan dua urutan penerbangan berikutnya wajib
menempati kursi ( Kursi Panas ) yang telah di sediakan Panitia
perlombaan, Sesuai urutan pemanggilan penerbangan.
4. Apabila Joki terlambat menempati patek dan burung terlebih dahulu
datang pulang makan penerbangan tersebut tetap berjalan seperti bisa dan
pemenangnya tetap dinyatakan sesuai aturan perlombaan.
5. Apabila terjadi penyerobotan dalam urutan joki, maka penerbangan
tersebut tetap berjalan seperti bisa dan pemenangnya tetap dianyatakan
sesuai aturan perlombaan.
6. Joki sanggup mematuhi tata tertib serta peraturan perlombaan dan
jika melanggar maka joki yang bersangkutan dinyatakan gugur dan tidak
boleh mengikuti perlombaan.
D. Peraturan Perlombaan Merpati Kolong
1. Sistem Perlombaan
Perlombaan menggunakan system Gugur dengan toleransi bisa daftar ulang satu kali pada putaran penerbangan pertama.
2. Peserta Perlombaan
- Penerbangan Burung dilakukan berdasarkan hasil pengundian.
- Penerbangan Burung memprioritaskan burung Tamu berpasangan dengan burung Tuan Rumah, Jika jumlahnya tidak berimbang sisanya dilombakan dalam pasangan yang ada dan di kelompokan berdasarkan kedekatan daerah.
- Pasangan penerbangan burung tidak dalam pemilik yang sama.
- Burung yang tidak mendapatkan pasangan penerbangan dinyataka bye ( Ketentuan Bye, Burung yang sama bisa mendapatkan bye lebih dari satu kali tetapi tidak boleh secara berurutan).
- Burung yang mendapatkan Bye tidak di terbangakan dan langsung masuk ke babak berikutnya.
- Setiap penerbangan burung berdasarkan hasil pengawasan dan pertimbangan Juri start serta menggunakan interval waktu 3 menit sejak burung terpantau oleh wasit.
- Burung yang telah habis interval waktunya segera di gantikan oleh penerbangan burung berikutnya.
- Pasangan burung hasil pengundian ternyata pasanganya tidak dapat terbang maka burung tersebut di nyatakan menang WO dan tetap harus masuk Kolong sesuai aturan yang berlaku.
- Pasangan burung yang sudah diterbangkan dari penerbangan tidak mengenal hambatan alam seperti angin, hujan dan alap2 dan factor yang tidak di sengaja seperti burung datanng bertiga atau lebih burung yang sudah di terbangkan tetap mengikuti perlombaan seperti bisa.
- Pasangan burung yang tidak diketahui ( tidak terpantau oleh panitia / Wasit ) datangnya maka berhak masuk pada babak berikutnya.
3. Pengipasan / Penggeberan / Geber / Penglepekan
- Joki menempati tempat pengipasan ( nglepek ) berdasarkan hasil undian tempat, sebelum mengipas (nglepek) joki harus berdiri / berada di tempat yang sah yang di tetapkan panitia yaitu pada daerah pateknya.
- Waktu mengipas ( nglepek ) Joki Boleh berpindah tempat di daerah pateknya dan tidak boleh keluar dari daerah yang telah di tetapkan.
- Joki di perkenankan mengipas ( nglepek ) burungnya dan atau berteriak memanggil setelah ada bunyi peluit dari juri.
- Joki dilarang mengipas ( nglepek ) burung, jika burung itu jelas bukan burung miliknya.
- Jika burung datang hanya satu dan tidak bisa diterka burung milik siapa karena warna burung sma atau hamper sama maka kedua joki boleh mengipas ( nglepek ) bersamaan, Akan tetapi apabila salah satu joki mengakui bahwa burung tersebut adalah miliknya maka joki tersebut harus member tahu wasit bahwa burung tersebut adalah miliknya dan joki sebelahnya tidak boleh ikut mengipas ( menglepek ) dan apabila ternyata burung terssebut bukan miliknya maka burung tersebut di nyatakan menang dn masuk babak berikutnya.
- Pada saat burung akan mendarat pada patek ( matras ), joki harus melepas burung betinanya diatas patek ( matras ) dan boleh mengambilnya lagi jika burung yang di kipasnya ( diklepek ) blm mendarat di patek ( matras ).
- Cara mengipas (nglepek), burung betina harus tepat diatas daerah pateknya ( tidak dibawah, di pinggir, atau di luar daerah pateknya.
4. Pemenang Perlombaan Merpati Kolong
- Pemenang perlombaan adalah burung yang terbang dari start sampai finish di patek dan memenuhi syarat yang telh di tetapkan.
- Pemenang perlombaan adalah burung yang masuk ring atas dan duluan mendarat dipatek ( matras ) dengan sempurna, artinya mendarat di patek ( matras ) dengan sempurna adalah burung yang berhenti diatas atau di samping patek ( matras ) dan tidak jatuh menyentuh tanah atau burung yang telah mendarat di patek terlebih dahulu kerena kerasnya burung tersebut mantul kembali keatas.
- Burung yang mendarat diatas patek ( matras ) dengan sempurna akan tetapi menyentuh anggota badan joki terlebih dahulu baik di sengaja atau tidak disengaja maka burung tersebut dinyatakan diskualifikasi sebagai pemenang.
- Burung boleh menyentuh anggota badan joki lawan asalkan tidak mendarat atu berhenti di anggota badan joki lawan.
- Burung yang masuk ring atas dan mendarat dengan sempurna pada patek ( Matras ) tetapi secara bersamaan maka burung tersebut dinyatakan Draw dan keduanya berhak masuk pada putaran penerbangan berikutnya.
- Burung dinyatakan Draw pada babak semifinal dan final harus di terbangkan ulang sebanyak 2X, jika setelah terbang 2X masih draw juga mk akan di lakukan Tos untuk menentukan pemenangnya.
- Pada babak Final salah satu burung tidak datang, maka burung yang datang dinyatakan sebagai pemenangnya tanpa dilihat masuk ring atas dan mendarat di patek dengan sempurna, setelah melewati toleransi waktu tunggu 5 menit terhitung sejak burung pertama mendarat di patek ( matras ).
- Pada babak 4 besar, 3 burung diantaranya merupakan satu pemilik maka dari satu dari tiga burung satu pemilik tersebut menjadi juara 4.
- Burung sisa 6, ke enam burung diterbangkan, burung yang kalah tetapi masuk ring atas dan mendaratdi patek ( matras ) dengan sempurna dapat langsung menjadi juara 4 apabila ada dua burung yang kalah tidak masuk ring atas atau tidak mendarat dengan sempurna ( tidak distek ).
- Burung sisa 5, burung yang mendapat bye akan langsung menjadi juara 1 apabila keempat burung yang di terbangkan tidak ada yang masuk ring atas dan mendarat dengan sempurna di patek ( matras ).
STANDAR PERATURAN KOLONGAN
ATURAN PENGGEBER
- penggeber wajib memasuki lapangan setelah dipanggil, bila dipanggil 3x tidak datang , maka dinyatakan disqualifikasi.
- sebelum wasit membunyikan peluit,penggeber sudah ada di posisi masing2 , dan tidak boleh melewati garis pembatas. burung betina geberan harus dibelakang badan.
- setelah peluit berbunyi, ketika pertama kali menggeber harus diangkat minimal setinggi bahu.
- betina geberan harus dipegang tangan , tidak boleh dilepas atau di lempar.
- betina geberan harus sesuai dengan yang didaftarkan.
- segala tindakan yang dapat merugikan lawan yang dilakukan dengan unsur kesengajaan, maka akan di disqualifikasi ( contoh : menjebloskan lawan dengan kecurangan, menghalangi pandangan lawan, atau sengaja menutupi lawan )
- wasit menunjuk pada burung yang dianggap menang , apabila sangsi , bisa dilakukan voting oleh 3 hakim garis, dan diambil suara terbanyak.
- peserta yang merasa keberatan dengan keputusan wasit , protes akan diterima ketika masih berada dalam kotak kolongan, selanjutnya akan dilakukan voting oleh hakim garis.
- apabila wasit menunjuk burung A sebagai pemenang , tetapi peserta protes, maka dilakukan voting, dan jika dalam voting tsb yang menang burung B , maka burung A dianggap lolos , dan burung B dianggap lolos juga.
- penggeber dilarang merokok sewaktu berada dalam arena. !!. penggeber pada waktu menggeber kakinya keluar dari garis kalangan akan di anggap disqualifikasi.
ATURAN PELEPASAN
- burung dilepas oleh joki yang ditunjuk, diberangkatkan dengan dongdang, dan masing2 burung harus menempati nomer dongdang yang benar.
- saksi pelepasan boleh untuk mendampingi, tetapi burung hanya boleh dilepas oleh joki yang ditunjuk panitia.
- burung dilepas sesuai tempat yang telah disepakati.
- apabila terjadi burung menclok salah satu,dan yang satu lagi terbang, maka dianggap sah. dan burung yang menclok tsb diberi waktu 3 menit . apabila tidak terbang dinyatakan dis.
- burung menclok keduanya , maka akan diberi waktu 3 menit .
- burung yang mendapatkan by boleh digandeng dengan burung lain.
- apabila lawan mengundurkan diri , maka dianggap by, dan boleh gandeng dengan burung lain.
- burung yg di panggil 3x pada waktu pemberangkatan tidak datang maka di anggap mengundurkan diri.
ATURAN BURUNG DATANG
- burung datang gandeng atau tidak gandeng dianggap sah.
- apabila burung tidak terpantau kedua nya , dan tiba2 sudah sampai, maka dianggap masuk / lolos kedua nya, kebabak berikutnya. tetapi dipertemukan kembali dengan lawan yang sama.
- apabila burung yang terpantau hanya satu , yang terpantau jika tidak masuk kolong dianggap gugur, dan yang tidak terpantau dianggap lolos ke babak selanjutnya.
- jika burung datang , lalu ada gangguan alam , seperti ada alap alap, atau ada burung lain yang terbang, tetap dianggap sah.
- jika burung datang dan dari jauh terpantau ada burung lain , jadi ada burung lebih dari 2, maka peserta berhak meminta terbang ulang, ataupun disahkan, tetap menjalani lomba sebagaimana mestinya. ATURAN
BURUNG TURUN
- burung harus masuk kolong.
- burung dikatakan menang apabila lebih dulu sampai ditanah.
- burung turun harus dalam kotak / garis pembatas (apa bila kaki diatas garis pembatas masih masuk )
- penonton tidak di perkenankan mengusir burung yg mau menclok atau terbang ke pedok selama msh dlm perlombaan.
ATURAN TEAM
- burung satu team tidak dapat bertemu selama masih ada musuh atau lawan.
- 1 team maximal 20 burung (kecuali 1 pemilik bisa lebih dr 20), apabila lebih bisa masuk team B.
- team A dan team B tidak bisa ketemu sebelum 20 besar.
- satu team boleh beberapa nama pemilik, dan satu pemilik boleh beberapa penggeber.
ATURAN BYE1
- burung hanya berhak mendapat bye 1 kali
- burung hanya bisa mendapat bye lebih dari 1 kali bila semua lawannya sudah mendapat bye semua.
- apabila burung tinggal 3 dan yg 2 ternyata 1 team maka biarpun sudah pernah mendapat bye, burung yg 1 tim bisa mendapat bye lg (menilik aturan team no 1) biarpun musuhnya blm pernah mendapat bye.
HADIAH
- hadiah disepakati oleh panitia.
- jika terjadi hujan , tetapi setelah babak pendaftaran usai, maka yang dibagikan adalah total hadiah . tetapi jika babak pendaftaran belum usai , maka yang dibagikan adalah total uang pendaftaran setelah dikurangi biaya operasional ( seperti jagungan / perang bintang )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar